Sabtu, 23 April 2011

Ayah.. kembalikan tangan Dita


Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ….

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ` Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"…jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok
Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.

Sabtu, 02 April 2011

Perjalanan Hidup


Q dl SD ampe 3x pindah, SMP sesuai ma pilihan (SMP 4 Kediri, g kepikiran masuk SMP 1 Kediri cz dl q g terlalu berambisi). SMP 4 ja dh bgs pikirku, y dl masih ikt2 tmn. Tmn SD q yg ketrima d SMP 4 da 10-an. Trus masuk SMA, mau ke SMA 1 g nutut nilai.x, hehe. Drpd SMA 7 mending MAN 3 Kediri lngsng (ingat, dl yg nguji mengaji pak isro' n yg nguji inggris pak zamroni, ni sebagai pra syarat masuk MAN 3 Kediri wkt itu).
Selepas tu q kepikiran kuliah u/ ambil jur. THP (sekarang namax jd ITP, Ilmu dan Teknologi Pangan) UB ma UNEJ. Ni atas saran Pak Basuki, setelah q konsul ke beliau. Adik beliau dosen THP UNEJ, kl g salah namax Pak Bagio. Beliau pernah masuk jawa pos berkat penelitianx yg menyatakan kl kandungan nutrisi ikan lele g kalah ma daging sapi. Q g kepikiran PMDK n apa kek cz nilai gk mumpuni (jd ya sadar diri lah). Y tp q berusaha terus belajar u/ masuk jur. tsb...
Bener2 ingin masuk jur. ini.
Jd sebelum UAN q belajar SNMPTN cz hampir sama model.x. Kl bljr SNMPTN otomatis belajar UAN jg kn.
Wkt jam istirahat, sementara tmn2 pada ke kantin q y tetep ae belajar d kelas, bimbingan belajar y tetep masuk (cz nilai try out matematika ma fisika q dl mengkhawatirkan, jd dpt bimbingan tambahan wkt MAN, hehe). Ada yg anggap q sok rajin waktu itu. Q sakit hati bngt, n semakin menunjukkan kl q pasti bisa lolos SNMPTN dengan giat2 belajar. Q g mau ngecewakan ortu. Try Out UAN n SNMPTN q gk nyontek sama sekali,,, PD ae.

Nilai UAN biasa, gk terlalu memuaskan. Stelah UAN q tetep belajar. Bayangkan, q tamat/ khatam buku 1001 biologi 5 kali (percaya pa g terserah). Ampe hafal semua dl, hehe.
Kimia jg lumayan tak pelajari, SNMPTN dl q mengandalkan kimia, biologi, ma ipa terpadu (sesuai bngt ma jurusan q skrng, n kebetulan q suka pelajaran tsb.)...
Fisika cuma tak isi 5 (15 soal), matematika IPA tak isi 7 (15 soal), matematika umum tak isi 15-an (25 soal).
English tak kosongi 5 lo g salah, indonesia tak jawab semua, kimia tak kosongi 1, biologi tak jawab semua, ipa terpadu tak kosongi 2.
Ampe hafal...
G kebayang apa jadinya lo q salah ambil jur. n masuk jur. teknik (mesin, sipil, elektro, dll) yg sehari2 makanannya matematika ma fisika.


Dl q percaya n g percaya bs masuk UB, hampir nangis n tingkah konyol wkt buka pengumuman d internet. Menyuruh ortu q u/ ke warnet, melihat sendiri lo q ketrima di UB. hahaha
diantara 60 anak yg ketrima lewat SNMPTN, q urutan tengah agak bawah dikit (lp nomor berapa).
Setelah masuk, semester pertama nilai jelek, semester berikutnya standard ampe skrng. hehe...
Mungkin termasuk berkemampuan di tengah2.
Anak SMADA Kediri yg d jur. q ada 3, anak SMAST Kediri da 5, anak SMADA Pare da 3, SMA 7 Kediri da 1 setahu q.

Tp alhamdulillah bngt, d kampus q berkesempatan ikt international organization (itung2 tambah temen) + pernah mendapatkan dana penelitian PKMP (berlatih jd peneliti).

Tp selama ni q ada yg mengganjal, q cenderung ke pangan gizi dimana angkatan q blm ada program study itu. Angkatan q hanya jur. n prodi. food sci. and tech. (scr umum).

Tp sekarang, jur. q buka 3 prodi. Bioteknologi Pangan dan Agroindustri, Pengolahan Pangan dan Nutrisi Pangan.
Lha keinginan q nutrisi pangan baru dibuka sekarang. Tp gpp lah, walo skrng umum, tp q pngn ambil skripsi food nutrition.
Pngn mengangkat tema u/ membantu perokok pasif menangkal efek - radikal bebas dr zat bioaktif,.

Aneh2 ae food nutrition (prodi baru) iku, ada matkul fisiologi manusia, pengajar.x Prof. Dr. dr. (lp nama.x), dokter ngajar di ilmu pangan? tp pikir2 masuk akal jg sh, secara pangan itu amat erat hubunganx dengan kesehatan kita. Pangan masuk dalam tubuh kita, jd kita juga harus tahu selama di perjalanan di tubuh, makanan mengalami reaksi apa aja n bagaimana tubuh kita merespon makanan tsb.

Ni sekalian curhat..., xexe